Tasawuf dalam Rentang Masa Tasawuf sebetulnya tidak dikenal pada masa Nabi, [1] karena memang kata tasawuf atau derivasinya (dalam pengertian sebagaimana yang lazim kita pahami) tidak ditemukan dalam al Quran maupun al Hadits. [2] Namun, bila kita merujuk pada sisi etika yang menjadi ciri khas tasawuf, maka Muhammad SAW, adalah seorang sufi, bahkan sebelum ia diangkat menjadi Rasul. Perilaku sederhana yang ditampikan Muhammad SAW kemudian menjadi kekhasan tersendiri dan ditiru oleh kebanyakan sahabat. Tak jarang, banyak sahabat yang kemudian terlalu memforsir diri untuk beribadah: shalat sepanjang malam, zikir, membaca al Quran, berpuasa setiap hari, menjauhi perempuan —meski istri sendiri—, dan seterusnya. Sampai-sampai, Nabi mengkritik perilaku sahabat yang terlalu ekstrem tersebut, di antaranya adalah Sahabat Abdullah bin Amr bin Ash Radiyallâh ‘Anhumâ . Bahwa tubuh, mata, dan istri mereka juga punya hak. [3] Nabi juga menyampaikan bahwa harus ada keseimbangan anta...
saat lisan tak lagi abadi